Saturday, January 21, 2017

Contoh Teks Anekdot lucu beserta pengertian , ciri - ciri dan struktur lengkap

Posted by Unknown on Saturday, January 21, 2017

Contoh Teks Anekdot lucu beserta pengertian , ciri - ciri dan struktur lengkap -  Inilah contoh teks anekdot yang paling banyak dicari dan digunakan oleh orang untuk membuat teks anekdot. Tentunya teks anekdot mesti dibuat semenarik mungkin dan selucu mungkin. Teks anekdot adalah suatu pemaparan mengenai sebuah cerita pendek atau singkat yang dibuat dengan menarik yang dapat menjelaskan atau menggambarkan suatu kejadian atau orang yang sebenarnya. Pengertian teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang memiliki unsur lucu, akan tetapi memiliki kandungan dengan maksud untuk melakukan kritikan. Biasanya kritikan dalam teks anekdot semisal pada layanan publik di bidang hukum, politik, lingkungan dan sosial.
Contoh teks anekdot yang akan disajikan nantinya memiliki ciri-ciri teks anekdot tersendiri yang bisa menunjang apakah contoh teks anekdot tersebut merupakan teks anekdot yang asli. Nah, agar dapat mengetahui setiap contoh teks anekdot sudah sesuai dengan apa yang diinginkan maka berikut terdapat ciri-ciri teks anekdot yaitu: 


 Ciri-Ciri Teks Anekdot
   

  1. Ciri-ciri teks anekdot mesti dekat dengan perumpamaan seperti sebuah dongeng
  2. Ciri-ciri teks anekdot menampikan suatu karakter hewan dan figur seorang manusia pada umumnya dan seringkali berkaitan dengan kenyataan, walaupun perumpamaan dan anekdot tentunya mesti berbeda dalam kekhususan dari sejarah mereka.
  3. Ciri-ciri teks anekdot memiliki sifat lelucon atau humor
  4. Ciri-ciri teks anekdot memiliki sifat dapat menggelitikCiri-ciri teks anekdot bersifat menyindir.
  5. Ciri-ciri teks anekdot berkaitan dengan orang penting
  6. Ciri-ciri teks anekdot bertujuan pada hal tertentu semisal untuk mengkritik.

Struktur Teks Anekdot

Adapun struktur teks anekdot yang mesti diketahui yaitu sebagai berikut: 
  1. Memiliki Abstraksi, Abstraksi adalah suatu bagian awal dari paragraf yang memiliki fungsi untuk dapat memberikan suatu gambaran yang sangat jelas mengenai isi teks anekdot tersebut.
  2. Memiliki orientasi. Orientasi adalah suatu kondisi dimana kejadian berawal.
  3. Memiliki event. Event adalah untuk menceritakan suatu rangkaian peristiwa atau kejadian 
  4. Memiliki krisis. Permasalahan yang utama terdapat dalam teks anekdot atau memunculkan  masalah. 
  5. Memiliki reaksi. Memunculkan reaksi untuk dapat menyelesaikan masalah yang timbul dalam krisis. Re-Orientasi. Terdapat pada bagian akhir dari teks anekdot.
Kaidah Teks Anekdot
  1. Teks anekdot menggunakan waktu lampau, adapun contohnya yaitu saya tidak bisa tidur sampai semalaman
  2. Teks anekdot menggunakan pernyataan rotoris, adapun contohnya yaitu apakah dia tahu?
  3. Teks anekdot menggunakan kata penghubung atau konjungsi, adapun contohnya yaitu: lalu, setelah itu, kemudian dan lain-lain
  4. Teks anekdot menggunakan kata kerja, adapun contohnya: pergi, duduk, dan berdiri.
  5. Teks anekdot menggunakan kalimat perintah, adapun contohnya yaitu buanglah, ambillah dan lain-lain
  6. Teks anekdot menggunakan kalimat seru.

Tujuan teks anekdot
 
  1. Untuk dapat membangkitkan tawa
  2. Untuk dapat membuat orang terhibur
  3. Untuk dapat menggambarkan suatu karakter atau sikap dengan ringan dan singkat sehingga ia dapat terhentak dalam sebuah kilasan permohonon yang mengarah langsung pada intinya.

Contoh Teks Anekdot

Adapun contoh teks anekdot yang baik adalah sebagai berikut: 


Contoh Teks Anekdot lucu beserta pengertian , ciri - ciri dan struktur lengkap 


Contoh Teks Anekdot: Stek Tumbuhan



Di ruang perpustakaan pribadinya Gus Dur, sedang terjadi diskusi yang sangat serius antara Gusdur kepada salah seorang anaknya yang ingin sekali jadi anggota LKIR.

Gus Dur: "Memangnya apa yang dapat kamu sumbangkan nak untuk LKIR sekolahmu"

Anak: "Sebuah Penemuan dari hasil Penelitian yang saya lakukan sendiri pak"

Gus Dur: "Apa itu?"

Anak: "Penggabungan (stek) antara tiga jenis tumbuhan yang tentunya sangat berlainan dengan spesiesnya lainnya. Dan ternyata itu berhasil".

Gus Dur:"Apa tiga jenis tumbuhan tersebut..?"

Anak: "Kelapa, Singkong dan Tebu"

Gusdur:(terdiam, sepertinya tidak bisa percaya) "Lalu apa yang terjadi dengan gaungan ketiga tumbuhan itu?"

ANak: "Jadi Gethuk pak"

Contoh Teks anekdot: Sabar Mas

Kepada seseorang yang bernama Said, Gus Dur pernah bercerita tentang kesabaran bahwa telah dikisahkan seorang pemuda yang sangat gagah dan kuat sedang berusaha untuk memecahkan batu besar. Dia mencoba untuk melakukan 50 pukulan tapi batu tidak kunjung pecah, dia coba lagi sampai 70 sampai 100 pukulan tapi ternyata tidak pecah juga. Kemudian seorang kakek yang sudah tua renta, akhirnya memukul batu tersebut sebanyak lima kali, eh ternyata langsung pecah.

Sipemuda akhirnya bingung, pikirannya bahwa kakek itu begitu sakti. Lalu kakek itu bilang, batu itu akan bisa pecak kalau sudah dipukul sebanyak 105 pukulan.



Contoh teks anekdot: Berdoa sebelum makan.



Ada seorang pastor sedang melihat seekor harimau, kemudian langsung saja menembaknya, disaat ia sedang menarik pelatuk senapannya, dan ia pun akhirnya menembaki harimau tersebut..

"dor..dor..dir"

Ternyata tembakannya akhirnya meleset. Dan... Harimau pun berbalik mengejar, dan pastor itu langsung lari tunggang langging. Akan tetapi, sialnya.. dihadapan sang pastor menemui sebuah jurang yang sangatlah dalam. Dia pun berhenti, dan pasrah. Harimau kemudian mendekatinya secara perlahan untuk menerkam.

Jantung pastor itupun semakin berdegup kencang, dia mengatupkan tangannya seraya menutup mata dan berdoa.

Dia berdoa sangat lama sekali, sampai-sampai sang pastor heran karena ternyata dia masih hidup. Dia pun menoleh ke sampingnya. Dia melihat harimau tersebut sedang duduk terdiam di samping dia, sambil mengatupkan kedua kaki depannya, juga seperti sedang berdoa.

Sang Pastor lalu bertanya kepada harimau, "Kenapa kamu tidak menerkam saya, malahan ikut-ikutan untuk berdoa?"

Jawab harimau "Ya saya sedang berdoa saat ini, berdoa sebelum makan kamu!".



Contoh teks anekdot: Dikibuli



Gus Dur rutin tidur pada setiap malam di pukul 01:00. Disaat memberikan pertanyaan kepada pengawalnya atau keluargannya, "Jam berapa sekarang?" dan jawabnya belum sampai waktu yang telah ditentukan itu maka dia tidak akan tidur.

demi menjaga kesehatan gusdur supaya tidak tidur terlalu larut malam maka pihak keluarga berkomplot "Jika Gus Dur bertanya jam berapa, kita bilang sudah jam satu." dan Gus Dur pun pergi beranjak tidur.

Hal tersebut berlangsung selama beberapa kali, akhirnya gusdur sadar, bahwa selama ini dikibulin.

Nah, tanpa sepengetahuan dari keluarga, gus dur pun membeli sebuah jam tangan yang kalau dipencet maka akan berbunyi.

Pada suatu malam, di pukul 11 malam Gus Dur pun bertanya, "Sudah jam berapa sekarang" Semuanya kompak menjawab. "Jam satu Gus!" Sambil dia tersenyum, lalu gusdur memencet jam tangannya dan mendengar kata jam tangannya "Sekarang jam 11 malam"

Contoh teks anekdot: Cuma takut tiga roda

Suatu hhari, ketika gus dur sedang menjabat menjadi Presiden RI, ada sebuah pembicaraan serius mengenai topik yang lagi hangat di Indonesia mengenai wabah demam berdarah yang saat itu melanda kota jakarta. Gus dur kemudian ditanyai, Pak.. kenapa demam berdarah sekarang ini semakin marak di Jakarta?? tanya dari seorang menteri.

"Ya itu karena Gubernur DKI jakarta, Sutiyoso melarang becak, bemo dan sebentar melarang bajaj untuk beroperasi di Jakarta. Padahal kan nyamuk sini itu cuma takut dengan tiga roda...!"

Contoh teks anekdot: Menyengsarakan Anggota DPR

Pada suatu hari di negeri yang antah berantah, muncullah kebijakan baru yang belum pernah di terapkan sebelum di negara yang lainnya.

Kebijakan itu yaitu, setiap orang memiliki status wakil akan dinaikkan pangkatnya. Wakil presiden akan menjadi presiden, wakil direktur akan dinaikkan menjadi Direktur, wakil komandan akan dinaikkan menjadi komandan, wakil gubernur akan dinaikkan menjadi gubernur, dan wakil RT akan dinaikkan menjadi ketua RT. dan Begitupun seterusnya...

Yang terpenting didalam program tersebut tidak ada sebuah penggusuran posisi. Perkaranya ada di posisi ganda, itu dapat diatur di pembagian tugasnya.

Untuk masalah pembengkakan anggaran, semuanya akan ditanggung oleh negara. Setelah mantap dengan rencana tersebut, maka diajukanlah program ini kepada DPR untuk bisa memperoleh persetujuan mereka. Akhirnya ternyata mereka kemudian menolak.

Betul-betul sangat menolak dengan keras. Bahkan ditolak secara mentah-mentah. Pasalnya program tersebut sangat menyengsarakan anggota DPR. coba bayangkan saja, mereka semua akan berubah status yang dari wakil rakyat akan menjadi rakyat.



Contoh teks anekdot: Nyebut bang



Seorang kondektur dari bus Sumatera utara sedang bergelantungan pada pintu bus. Di saat bus sedang melaju dengna kencangnya, ternyata sopir bus tidak sadar bahwa sang kondektur sedang terjatuh karena kesenggol bus yang lainnya. Sang kondektur pun akhirnya jatuh tersungkur. Kepalanya langsung terbentur di jalan dan retak. Napasnya sudah senin kemis terputus-putus.

Disaat itulah datang seorang betawi yang datang mencoba untuk menolong kondektur yang telah sekarat tersebut. "Bang nyebut bang, nyebutt" Katanya sambil dia mendekatkan mulutnya mengarah ke telinga kanan sang kondektur iut.

Maksud dari orang betawi itu agar kondektur yang sudah sekarat itu bisa menyebut kalimat syahadat la ilaha ilallah, sebelum dia meninggal. Tapi karena kondekturnya bukan orang islam, dia pun mengaitkan permintaan nyebut tadi dengan apa yang menjadi profesinya.

Maka sesaat sebelum dia menghembuskan nafas terakhir maka sang kondektur tersebut sempat menyebut "Blo..M- Depo...Blo..M-Depo.."



Contoh teks anekdot: Teks pidato yang membuat keseleo



Pada suatu ketika saya pernah diajak oleh seorang pejabat untuk bersafari di Jawa Timur, antara lain dalam rangka mempromosikan hasil-hasil pembangunan. Saya diajak karena disamping sudah tugas saya, barangkali juga nanitnya diharapkan dapat membantu safari tersebut. Maklumlah, saya seorang petugas humas yang diduga mampu mendekati para kiai.

Karena program itu cukup penting dan memelukan persiapan yang mantap amak seorang konsultan public relation (PR) sengaja disewa. Disamping karena sang konsultan juga lebih dianggap ketimbang humas, maklum humas kan gajinya kecil dan adanya di instansi pemerintah, sementara PR gajinya jauh... jauh lebih banyak, karena adanya di swasta. Itulah bedanya humas dengan PR dalam banyolan antarprofesi kehumasan. Ya, saya harus menyadari itu.

Untungnya, sang konsultan itu cukup akomodatif dan dapat bekerja sama. Konsep pidato sang pejabat juga sudah disiapkan sedemikian rupa dengan mencantumkan banyak istilah-istilah keagamaan seperti hablun minallah, hablun minannas, ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyya, dan ukhuwah basyariyyah. Saya agak khawatir, kalau-kalau tersandung dengan istilah-istilah ini. Saya juga akan ikut bertanggung jawab, karena yang malu nantinya kan kita semua.

Saya pikir, sang konsultan sudah mengantisipasi hal tersebut karena dia memang memiliki pengalaman dan kemampuan Keislaman yang lebih baik daripada saya. Saya sempat mengecek apakah bos sudah coba melafalkannya atau belum, walaupun sudah tertulis dalam bahasa tulisan latin. Karena menurut saya, istilah-istilah itu perlu juga dicoba untuk dilafalkan.

Namun rupanya masukan saya tidak ada yang nggubri. Ya.. Silakan saja. Akhirnya perjalanan dari “Kota Santri” diteruskan dengan pertemuan bersama para guru ngaji pondok pesantren lain, dan si bos harus berpidato dengan teks yang sudah disiapkannya itu.

Ternyata apa yang saya khawatirkan benar-benar terjadi. Begitu dia berpidato sampai pada istilah-istilah itu, bacaannya menjadi tersendat-sendat, keseleo, dan sangat tidak lancar. Masya Allah, saya malu dan merasa berdosa. Karena yang hadir adalah seluruh guru ngaji dan para pejabat tinggi dari Jakarta yang secara fungsional memimpin para guru ngaji se Indonesia. Telinga mereka pasti sangat sensitif atas kekeliruan bacaan itu. Maklum tugas sehari-hari mereka menuntun orang belajar membaca AL-Quran



Contoh teks anekdot: Bis... yang bisa masuk Mushala



Anak saya yang kelas II SD menanyakan sebuah tebak-tebakan kepada saya. Entah dari mana kuis itu dia peroleh, mungkin dari temannya atau dari pak Gurunya disekolah.

Katanya: “Pah, bis... apa yang bisa masuk ke telinga?”

“Bisul,” jawab saya.

“Oh, ya betul sekali, Pah. Terus bis... apa yang bisa masuk mushala?”

Baru sejenak saya berpikir dan belum sempat menjawab, anak saya sudah menjawabnya sendiri

“Bismillah dong, Pah!”

“Oh, iya kamu pinter,” kata saya memuji.



Contoh teks anekdot: Masa Allah itu Maksudnya “Masya Allah”

Disela-sela obrolan teman-teman di kampus, terdengar ceramah pengajian dari masjid, maklum menggunakan pengeras suara. Padahal jarak rariungan (kerumunan) kami relatif agak jauh dari lokasi masjid. Terdengar ustad berkata: “siapa yang punya masalah, ya sebaiknya diselesaikan dulu, agar hati kita ini tenang. Dalam menjalankan ibadah juga harus dihindari masalah-masalah kecil yang dapat merusak hati untuk menuju pada keikhlasan kita dalam menghambakan diri kepada Rabb al- Alamin.
“Daripada kita punya banyak masalah lebih baik kita punya sedikit masa alah” kata teman Nasrani menimpali suara ustadz lewat pengeras suara di masjid itu.
Karena penasaran, saya bertanya kepadanya dalam kerumunan itu: “Apa sih bedanya antara masalah dengan masa-alah?”
Dia menjawab: “Masalah itu problema dan masa-alah itu pujian yang sering diucapkan orang Islam kepada Tuhan jika menjumpai kekaguman terhadap sesuatu.”
Oh maksudnya “Masya Allah” to!
Contoh teks anekdot: Astaga, Astagafirullah, atau Astaghfirullah?
Astaghfirullah adalah ucapan zikir mohon ampunan kepada Allah. Astaghfiruallah berbeda dengan astaga, karena ketika astaga diucapkan sepertinya tidak bermakna apa-apa, pun sama sekali tidak ada kaitannya dengan zikir mengingat kepada Allah. Namun ada juga yang mengucapkannya dengan astagafirullah (perpaduan antara astaga dan astagh-firullah).
Pernah suatu ketika, astagfirullah diucapkan oleh seorang teman pada saat “sakaratul maut”. Untung ada yang menuntunnya dengan sabar: “Jangan astagafirullah, cukup astaghfirullah. Yuk sekali lagi astaghfirullahalzaim”
Setelah ucapannya benar, Malaikat maut pun menjemput nyawanya. Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun.
Berzikir dengan bacaan astaghfirullah bertujuan agar kita ingat kepada Allah. Tapi silahkan saja jika mau membacanya dengan astagafirullah, wong tanggung jawabnya masing-masing, kok repot.
“Cuman kalau astaganya tak sampai tujuan ya jangan salahkan saya,” kata seorang ustadz yang panda menyentil dengan sindiran atau lelucon kecil dalam salah satu ceramah.
Contoh teks anekdot: Dikira Ustadzah dibius hingga siuman membaca Shalawat
Seorang ibu, teman akrab istri saya mendapatkan musibah keguguran kandungan di bulan Puasa. Tanpa mengabarkan sakitnya, rupanya dia berangkat sendiri ke rumah sakit. Begitu mendengar berita tentang musibah itu, istri saya jadi marah.
Rupanya dia sudah tidak lagi menganggap saya sebagai mbakyunya” katanya.
Maklumlah, hubungan antara istri saya dengan temannya itu sangat akrab, sohib bahkan seperti saudara. Apalagi mereka sama-sama aktif dalam perkumpulan majelis taklim
“Kalau merasa saudara mestinya dia kabari saya. Paling tidak, saya kan bisa bantu mengantar dia kerumah sakit,” kata istri saya sambil bersungut-sungut.
“Mungkin dia bermaksud agar tidak merepotkan kepada siapapun”, kata saya.
Meskipun demikian, akhirnya istri saya menengok temannya itu, tidak dirumah sakit memang, karena kabarnya dia sudah pulang kerumah.
Usai keduanya bertemu, teman istri saya bercerita tentang pengalamannya di rumah sakit. Sewaktu dia dibius untuk dibersihkan kandungannya, dokter berpesan:”Bu, coba bayangkan enak-enak, kalau perlu sorga, mumpung masih bulan ramadhan.”
Saking aktifnya dia di majelis taklim, selama proses pembiusan sampai siuman, dengan suara keras bagaikan di mushala, dilantunkannya Shalawat Badriyah: Shalatullah, salamulah... dan seterusnya, juga takbir hari raya: Allahu Akbar.. sampai selesai. Mungkin dia membayangkan “Shalawat” dan lebaran.
Tiba-tiba dia siuman. “saya berada dimana, kok dengan asyik melantukan shalawat dan takbir,” gumamnya dalam hati. Dilihatnya ke kiri dan ke kanan, ke atas dan ke bawah. Tampak olehnya gordijn kamar yang berwarna biru. “Eeh.. dirumah sakit” pikirnya tersadar. Lantas dia tertawa.
“Mungkin oleh dokter dan para perawat saya dikira ustadzah kali ya... padahal okem..”katanya lagi kepada istri saya sembari tertawa geli.

Contoh teks anekdot: Jika ingin selamat perbanyak shalawat

Ada spanduk Idul Fitri 1 Syawal 1426 H yang dipampang di perempatan jalan di sekitar wilayah Jawa Tengah yang menarik pemudik untuk membacanya. Spanduk itu bertuliskan: jika ingin selamat perbanyak shalawat.
“Emangnya keselamatan penumpang bisa dijamin kala kita baca shalawat pak?” celetuk anak saya.
Mungkin saja. Tapi ada benarnya juga lho. Sewaktu kami mudik ke Yogyakarta berkendaraan, kami menikmati nyanyian shalawat Haddad Alwi; album Cinta Rasul. Alhamdulillah, kami tidak merasakan lapar dan haus sehingga tidak membuat kami putus puasa. Hati juga terasa bahagia sehingga cukup membuat saya lebih berkonsentrasi dalam mengemudikan kendaraan.
Padahal kalau mau, kami kan bisa juga memanfaatkan dispensasi sebagai musafir untuk tidak berpuasa. Namun kami sekeluarga sepakat untuk tidak memanfaatkan dispensasi dari Allah itu.
Kami pun kemudian sampai ditempat tujuan dengan selamat berkat shalawat yang dilantunkan – kadang-kadang kami menyanyi dengan koor bersama. Alhamdulillah, kendaraan kami juga tidak mengalami kemacetan. Sehingga bukan hanya selamat dari putusnya berpuasa Ramadhan, melainkan juga selamat dalam perjalanan. Rupanya memang benar, shalawat membawa selamat.


Contoh teks anekdot: 100 hari Bu Tien Soeharto dan Buku Yasin Lux dan Berkat

Saya diajak bos untuk mengikuti tahlilan 100 hari ibu Tien Soeharto, pada sekitar awal Agustus 1996. Acara itu diawali dengan pengajian atau ceramah Dr. Quraish Shihab, dilanjutkan dengan tahlil yang dipimpin oleh orang lain. Buku tahlilnya cukup lux berwarna kuning keemasan. Apakah ada hubungannya dengan Golkar...? saya tidak tahu.
Buku tahlil yang keren itu sering kali juga saya bawa tatkala diundang tahlil ditempat lain. Menariknya, dalam buku itu sesuatu yang bermakna Allah, ilah, lillah, rabb dan seterusnya ditandai secara khusus dengan tulisan berwarna emas. Tulisannya yang jelas dan kerta yang glossy itu juga membantu memudahkan para pembacanya.
Saat kami berpamitan pulang dari tahlilan itu. Pak Harto menyalami tamu (dengan dua tangan) tidak seperti biasanya dalam acara formal. Pada setiap acara di Istana, yang berkesempatan bersalaman dengan Presiden biasanya hanya dnegan satu tangan kanan dan bagi yang menginginkannya boleh juga dicium. Saat dirumahnya (di Cendana) itu, Pak Harto mengucapkan terimakasih atas kehadiran para undangan untuk mendoakan ibu Tien.
Kami juga membawa bingkisan berupa berkat yang berisi nasi dan macam-macam makanan lainnya dalam satu rantang besar. Karena besarnya bingkisan itu akhirnya bos saya yang biasanya selalu di bantu oleh para petugas protokol, kali ini dia membawa sendiri bingkisannya. Dalam hati mungkin dia bergumam: “Tak apalah dibawa sendiri, wong bingkisan dari cendana kok”
Maaf saja bos, saya tidak dapat membantu wong saya dan yang lainnya juga harus membawa bingkisan kita masing-masing. Sesekali dong bos, masak dilayani melulu.

Contoh teks anekdot: Kirim Hadiah Fatihah untuk sunan Gunung jati

Budaya kirim hadiah Ummul Quran al Fatihah untuk arwah leluhur dalam tahlilan dan baca rawi merupakan budaya yang masih berlangsung di masyarakat pedesaan. Walaupun secara pribadi sekarang saya tidak pernah mempraktikan tahlilan, namun karena alasan humas, saya hadir juga tiap kali ada undangan, bahkan sesekali terpaksa harus memimpin prosesi tahlilan. Untung saja, semasa kecil di cirebon saya pernah belajar tahlil dan masih suka juga dengan alunan merdunya marhaban ya nur al aini dalam kita Al-Barzanji.
Pernah dalam suatu tahlil 40 hari wafatnya tetangga di kampung (didaerah bogor), saya hadir sebagai undangan. Seseorang yang memimpin tahlil diundang secara khusus. Tetangga saya itu tidak lagi memakai dan percaya kepada saya karena sudah diduga bukan ahli tahlil. Apa boleh buat.
Sang ustadz yang diundang itu kemudian memulai tahlil dengan bacaan-bacaan hadiah al-Fatihah. Mulai dari nabi, sahabat nabi, syaikh Abdul Qadir al Jailani, para wali, khususnya Syarif Hidayatullah atau Sunan gunung jati dan Ki Kuwu Crebon (pangeran Cakrabuana)
Sesuai tahlilan saya jadi penasaran bertanya kepada ustadz: “Tadz, saya asli Cirebon, jadi buat saya sih tidak ada masalah siapa-siapa saja yang tadi dihadiahi al-Fatihah. Tapi kita ini kan tinggal di Bogor, mungkin disini ada juga penguasa atau pemimpin spritual daerah yang dulu pernah disegani dan patut dihadiahi al-Fatihah ketimbang Ki Kuwu Crebon.
“Maaf saja ya Pak” Jawab sang ustad, “saya belajar tahlil memang dari sana”
“Oo.. pantas”, kata saya dalam hati.


Contoh teks eksposisi pendidikan : Sekolah bertaraf Internasional


Pada suatu hari, di sekolah negeri yang antah berantah, seorang guru dapat memberi tahu kepada murid-muridnya bahwa sekolah mereka nantinya akan menjadi Sekolah SBI.
Guru: “Anak-anak ada kabar gembira untuk kalian semua, sekolah kita ternyata sebentar lagi akan menjadi sebuah sekolah SBI atau sekolah bertaraf Internasional. Nah, untuk bisa menyambut hal ini, saya mau bertanya apa yang kalian siapkan?, Joni.. apa yang akan kamu siapkan untuk menyambut ini?”
Joni: “Belajar bahasa inggris supaya lebih mahir dalam berbicara bahasa inggris nantinya.
Guru: “Bagus sekali, nah kamu Jono??
Jono : “Mesti siap uang, karena bayarannya lebih mahal. Masa SBI bayarannya sama dengan sekolah biasa? Udah gitu, tentunya nanti akan dimintai iuran untuk ini dan itu.”
Guru: “Jawabanmu kok sangat sinis sekali? Begini lo, jika sekolah kita sudah bertaraf internasional maka itu berarti sekolah kita itu sudah setara dengan sekolah yang ada di luar negeri. Jadi, kalian sama dengan sekolah di luar negeri.”
Jono: “Tapi pak, kalau menurut saya, SBI itu sebenarnya bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi sekolah bertarif Internasional”
Akhirnya guru itu langsung kebingungan untuk membalas kata-kata dari Jono dan langsung membahas mengenai materi pelajaran. Sebagai info tambaha, sekolah Bertaraf internasional atau SBI sekarang telah dibubarkan oleh MK
.
Contoh teks anekdot: sarang laba-laba

Pada saat dosen sedang memberi kuliah Sosiologi Hukum maka bertanyalah ia terhadap mahasiswa yang bernama Rina
Dosen: saudari rina, coba anda utarakan denga ringkas tentang kondisi penegakan hukum yang ada dinegara kita tercinta ini.
Rina: Bagaikan seperti sarang-sarang laba pak!! Jawab dengan tegas.
Dosen : Mkasudnya Rina??
Rina : Kalau kelas kumbang wah jebol pak, sedangkan kalau kelas nyamuk akan segera tertangkap dan tidak bisa berkutik pak.
Dosen : Kalau kelas gagak?
Rina : Tidak tahu pak!!!

Contoh teks anekdot: BBM atau BBM

Sama dengan biasanya pagi hari Pak Mansur dan Pak Sahlan sedang asyik melihat berita yang lagi panas di televisi. Mereka tengah mononton berdua di lokasi warteg untuk ngumpul seperti biasanya, dan akhirnya terjadilah percakapan diantara keduanya. "eh Lan, sekarang ini, katanya BBM akan betul-betul dinaikkannya yah? kata Pak Mansur. "Iya si.. tetapi sekarang ko' kenapa yah masih banyak yang menggunakan BBM itu?, sampai-sampai anak saya pun juga ngebet banget ingin dibelikan BBM, yah katanya lagi diskon. Kata Pak Sahlan. "Emang presiden ingin ngasih diskon BBM ya? Lha wong yang dimaksud anak kamu lan itu diskon BBM atau Blackberry messenger, parah benar ini bapak Sahlan".

Contoh teks anekdot: Guru dengan muridnya kelas 1

Murid AA: "Bu guru' kata bagus satu tambah satu itu sebelas ya bu"
Guru : "salah nak, yang betul itu dua". sambil dia menjelaskan lagi kepada si Andi
Andi : "Salah ibu guru, sini saya buktikan ya", (Andi maju dan menulis pada papan dengan menulis angka 11)" sebelas kan ibu guru?"
Guru : "Parah, dasar kalian anak kecil sudah diberitahu tetap saja ngeyel, gimana kalo besar nanti?
Contoh teks anekdot: KUHP
Seorang dosen yang ada di Fakultas Hukum sedang memberikan kuliah hukum pidana, ketika itu ada tiba sesi tanya jawab, si Ali bertanya kepada pak Dosen, apa kepanjangan dari KUHP pak..? Lalu pak dosen tak menjawab sendiri melainkan diserahkan kepada si Ahmad untuk menjawab. 'Saudara Ahmad, coba saya dibantu dalam menjawab pertanyaan dari Ali', Pinta dari pak dosen. Kemudian, dengan tegasnya si Ahmad memberikan jawaban, 'Kasih Uang Habis Perkara pak...!!!!', tegas ahmad. Mahasiswa lain akhirnya ketawa, tapi pak dosen hanya bisa geleng-geleng kepala.
Contoh teks anekdot: Bikin Undang-Undang.
Budi datang berkunjung di sepupunya Alam, ia berada disebuah kota. Pada pagi hari yang lengang, Budi diajak untuk mencari sarapan, mereka pun berdua akhirnya naik mobil, tentu ALam yang menyetir mobil. PAda perempatan jalan, waduh.., lampu merah sedang menyala, tetapi ALam jalan terus, akhirnya Budi menegur sepupunya itu.
Budi : lampu merah, kenapa kamu terus jalan?
Alam : Alah.. tenang saja kok, di negara ini saya bisa bikin Undang-undang kok.. santai saja.
Budi : Bagaimana mungkin? Saya kira undang-undang itu dibuat oleh DPR dan pemerintah.
Alam : (Pinggirkan mobilnya)
Budi : Kenapa meminggir Alam?
Alam : Mau jawab pertanyaan mu itu Bud..
Budi : Kenapa harus meminggir Alam??
ALam : (akhirnya mobil dihentikan dan dirogohnya saku celana, lalu dompet yang tebal itu dibuka dan ditaruh dihadapan Budi seraya berkata): Ini jawabannya Budi...!! Sambil menancap gas full
Budi : Ohh...!!
Berdasarkan contoh teks anekdot diatas maka kita bisa membuat sendiri teks anekdot dengan sendiri. Selanjutnya nanti akan dibahas contoh teks anekdot pendidikan dan contoh teks layanan publik.

Previous
« Prev Post

4 comments:

  1. terima kasih infonya
    cek website cipto rental mobil yuk Rental

    Mobil Malang

    ReplyDelete
  2. Artikel yang cukup bermanfaat dan menambah Ilmu, Kunjungi juga ya www.biologi.uma.ac.id dan www.uma.ac.id

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete